Rabu, 09 Desember 2009

STATUS HUKUM SHALAT JUMÁT KETIKA BERTEPATAN DENGAN HARI RAYA

S: Ketika hari jumát bertepatan dengan hari raya, maka bagaimankah hukum melaksanakan shalat jumát ? Benarkah shalat jumát itu menjadi tidak wajib karena pelaksanaan shalat hari raya (Shalat ‘Ied) ?
J: Hal itu tidak semua benar, sebab sebenarnya ulama masih berbeda pendapat mengenai masalah ini. Berikut kronologinya:
a. Syafiíyyah berpendapat bahwa shalat jumát tetap wajib bagi orang-orang yang dekat dengan tempat pelaksanaan shalat jumát (masjid) akan tetapi bagi orang yang tempatnya sangat jauh dari masjid maka tidaklah wajib baginya. (Hanya saja untuk zaman sekarang hampir semuanya wajib, sebab hampir di setiap desa sudah ada masjid).
b. Hanabilah berkomentar bahwa shalat jumát itu tidak wajib secara mutlak (baik tempatnya jauh dari masjid atau dekat).
c. Hanafiyah mengemukakan bahwa hukum shalat jumát tersebut tetap wajib secara mutlak (baik jauh atau dekat tempatnya dengan masjid). (GM)
(مسئلة) فيما إذا وافق يوم الجمعة يوم العيد ففى الجمعة أربعة مذاهب فمذهبنا أنه إذاحضر أهل القرى والبوادى العيد وخرجوا من البلاد قبل الزوال لم تلزمهم الجمعة وأما أهل البلد فتلزمهم ومذهب أحمد لاتلزم أهل البلد ولاأهل القرى فيصلون ظهرا ومذهب عطاء لاتلزم الجمعة ولاالظهر فيصلون العصر ومذهب أبى حنيفة تلزم الكل مطلقا إه من الميزان للشعران. (بغية المسترشدين ٩٠ الحرمين)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar